Rabu, 24 April 2013

Abu-Abu

Di keheningan malam, dan rintikan gerimis terdengar dari luar jendela, aku masih saja terbenam dalam lamunanku. Ku terduduk seorang diri sambil memikirkan dirimu sedari tadi. Aku mengingat hal yang pernah kita lakukan dahulu. Aku merindukanmu. Dahulu kamu yang selalu menemaniku ketika hujan turun dan merangkulku hangat, walaupun hanya dalam jarak, tapi kini aku benar-benar menikmati dinginnya hujan itu sendirian, tanpa siapapun, tanpa dirimu. Meskipun aku tak pernah benar-benar memilikimu seutuhnya.
Aku yang hanya tempat kau melampiaskan dirimu yang sedang kesepian, dan sedih. Tapi aku tidak pernah menyesal. Setidaknya aku selalu ada untukmu ketika kamu butuh.
Kamu pernah berjanji padaku, kamu akan selalu ada ketika aku butuh kamu. Entah apa yang membuat aku yakin akan janji yang tak kau tepati itu. Aku tidak marah padamu atas janji yang kau ingkari itu. Tapi aku marah pada diriku sendiri yang begitu mudahnya pada janji-janji manismu. Untuk kesalahan kali ini, aku bisa melupakannya.
Aku ingat ketika kamu pernah berucap padaku di waktu silam, katamu "aku mungkin akan menghilang dari hidupmu dan mungkin aku tidak akan pernah kembali lagi". Aku tak tahu apa salahku padamu sampai kamu tidak ingin lagi kembali ke dalam hidupku. Ketika aku berusaha mencari tahu, kamu tidak pernah bisa menjawabnya, dan itu yang membuat aku sedikit kehilangan harapan akan bertemu denganmu lagi di masa depan. Dan mungkin ketidak hadiranmu malam ini adalah sebagian dari janjimu itu.
Di lain waktu, kamu juga pernah berkata padaku melalui message facebook. "Aku tidak bisa lama lagi. Aku ingin kita menunggu waktu yang tepat di suatu hari nanti. Mungkin aku akan kembali saat kita tak saling melihat satu sama lain lagi setiap hari. Aku akan kembali mencarimu di suatu hari nanti. I'll always remember you. I LOVE YOU", kira-kira seperti itu kamu berjanji. Di lain waktu, namun dengan janji yang hampir sama kamu pernah bilang padaku, "Aku usahain tetap ingat sama kamu. Saat aku menghilang, mungkin aku akan mencarimu sampai ketemu. Dan aku akan membawamu ke rumah yang akan aku persiapkan untuk kita berdua".
Sungguh, aku bingung, aku tidak tahu mana janjimu yang harus aku percayai. Karena kedua janjimu itu bertolak belakang.
Sudahlah, kita lihat saja mana yang akan terjadi di masa depan nanti. Aku hanya bisa berharap, semoga janjimu yang akan membawaku ke rumah yang akan kamu persiapkan untuk kita berdua itu yang akan kamu tepati. Dan jika itu benar terjadi, sebagai balasannya aku berjanji akan mendampingimu mewujudkan janjimu itu. Tapi jika kamu tidak akan kembali lagi padaku, aku tidak akan pernah menganggu hidupmu lagi, dan aku akan melupakanmu. Aku berjanji.
Itu sebabnya, kamu sangat abu-abu untukku. Terkadang terlihat meyakinkan, terkadang terlihat meragukan.
Hitam dan putih yang sejalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar